TEGUH BERPEGANG KEPADA PENGHARAPAN

(Marthen Mau, M.Pd.K.)

Renungan – firman Tuhan: Ibrani 10:19-25.

10:19 Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus,

10:20 karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri,
10:21 dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah.
10:22 Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.
10:23 Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia.
10:24 Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik.
10:25 Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.
Nas Ibrani 10:19-25 dapat dipaparkan dalam beberapa indikator yakni: Pertama, ajakan untuk berpegang teguh pada pengharapan (ay. 22-25). Setiap orang percaya harus berpegang teguh pengakuan tentang pengharapan kepada Yesus Kristus. Ajakan untuk berpegang teguh seperti perkataan firman-Nya bahwa: a) marilah menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas (ay. 22); b) marilah menghadap Allah dengan keyakinan iman yang teguh (ay. 22). Alasan-alasan untuk berpegang teguh pada pengharapan kepada Yesus ialah: (1) oleh karena hati telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat (ay. 22); (2) oleh karena tubuh telah dibasuh dengan air yang murni (ay. 22). Penegasan penting dari indikator pertama ini bahwa:
1. Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita (katechOmen tEn homologian tEs elpidos aklinE) yang artinya mari teguh berpegang pada isi pengakuan tentang harapan yang tidak goyah (ay. 23).
Istilah katechOmen dari kata katekho yang artinya memegang, berpegang teguh (Hasan Sutanto 2, 2014:413).
2. Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita (katechOmen tEn homologian tEs elpidos pistos) yang artinya mari teguh berpegang pada isi pengakuan tentang harapan yang dapat dipercayai (ay. 23). Alasan sebab Ia yang memberi janji ialah setia (ay. 23).
3. Dan marilah kita saling memperhatikan (kai katanoOmen allElous) yang dimaknai mari kita memperhatikan satu sama lain (ay. 24).
Tujuan:
1) supaya kita saling mendorong dalam kasih (eis paroxusmon agapEs) yang artinya untuk dorongan kasih
2) supaya kita saling mendorong dalam pekerjaan baik (eis kalOn ergOn) artinya untuk perbuatan-perbuatan baik
4. marilah kita saling menasihati (parakalountes) artinya menasihati (ay. 25). Istilah parakalountes dari kata parakaleo yang berarti menasihati, memberi dorongan (Hasan Sutanto 2, 2014:569-570).
Kedua, mengalami pertumbuhan spiritual (ay. 25). Untuk pertumbuhan spiritual, maka dilarang untuk: (1) menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita (mE egkataleipontes tEn episunagOgEn heautOn) yang artinya Jangan berhenti-berhenti dari pertemuan ibadah kita (ay. 25); (2) semakin giat melakukan pertemuan ibadah karena Tuhan semakin dekat.

 

By admin

Menyajikan Berita Akurat,Akuntabel, Terpercaya

Baca juga: