Teriak dan Mengamuk karena Sakau, Warga Sengah Temila Diamankan

SENGAH TEMILA – Suasana malam di Desa Keranji Mancal, Kecamatan Sengah Temila, Kabupaten Landak mendadak mencekam pada Selasa malam (3/6/2025), ketika seorang warga bernama Supriadi Edo (SE) mengalami sakau berat hingga mengamuk dan meresahkan warga sekitar. Kejadian ini berujung pada tindakan cepat dari Polsek Sengah Temila dan BNN Kabupaten Sanggau, yang bersama-sama menangani kasus tersebut dengan pendekatan humanis dan rehabilitatif.
Sekitar pukul 19.30 WIB, SE yang merupakan warga Dusun Kelawit RT 001 terlihat meronta-ronta dan berteriak tanpa kendali, bahkan terus mengganggu ketertiban lingkungan hingga keesokan paginya. Keluarga yang panik akhirnya menghubungi pihak kepolisian untuk meminta bantuan.
“Kami menerima laporan dari keluarga dan warga. Karena kondisi yang bersangkutan cukup membahayakan, kami segera mengamankannya ke Mapolsek. Penanganan dilakukan secara persuasif tanpa kekerasan,” jelas Kapolsek Sengah Temila, Ipda Bernadus Didy Kusnadi, S.H., M.H.
Tak lama berselang, pada Rabu siang (4/6), BNN Kabupaten Sanggau langsung merespons dengan mengirim tim asistensi rehabilitasi ke Mapolsek Sengah Temila. Hadir dalam kegiatan ini Konselor Adiksi Heri Heriadi, S.K.M dan Staf Rehabilitasi Aridenjafih, A.Md, yang memberikan penilaian awal dan edukasi kepada keluarga.
“Kami mengarahkan yang bersangkutan untuk menjalani rehabilitasi secara sukarela. Ini bukan tentang menghukum, tapi menyelamatkan. Narkoba adalah penyakit, dan harus ditangani dengan pendekatan medis serta psikososial,” ujar Heri Heriadi.
Keluarga menyambut baik upaya ini. Kakak kandung Supriadi, Yuni, mengaku lega dan berharap adiknya bisa sembuh dan kembali menjalani hidup normal.
“Ini sudah berulang kali terjadi, dan kami tidak tahu harus berbuat apa lagi. Bantuan ini sangat berarti bagi kami,” ucapnya dengan haru.
Kegiatan asistensi ini menjadi bukti nyata bahwa penanganan penyalahgunaan narkoba tidak selalu harus berakhir di balik jeruji. Sinergi antara kepolisian, BNN, dan masyarakat dapat membuka jalan menuju pemulihan dan harapan baru bagi para penyalahguna. (Tim)