Skandal Wpone Meledak! Uang Tak Bisa Ditarik, Warga Landak Siap Geruduk & Laporkan Mentor!

IMG-20250318-WA0580

Landak – Aplikasi dompet digital Wpone yang semula dijanjikan bakal membawa keuntungan berlipat kini justru menuai gejolak besar. Sejak 17 Maret hingga pagi ini (19 Maret 2025), pengguna aplikasi ini mengeluhkan penarikan dana yang macet. Uang yang seharusnya masuk ke rekening para pengguna justru tak kunjung cair, memicu kemarahan besar di kalangan masyarakat Kabupaten Landak.

Ketegangan semakin memuncak, terutama bagi mereka yang bergabung setelah mengikuti seminar dan sosialisasi yang digelar oleh para mentor Wpone. Para  reader / mentor ini sebelumnya menjanjikan keuntungan fantastis, bahkan menyebut bahwa modal awal Rp500 ribu bisa berkembang menjadi ratusan juta rupiah dalam setahun. Namun, setelah hampir tujuh bulan berjalan, janji-janji tersebut mulai dipertanyakan karena dana yang dijanjikan justru tidak bisa dicairkan.

Netizen Geram, Ancaman Hukum Mengintai! Di media sosial dan grup WhatsApp, kekecewaan dan kemarahan warga terus mencuat.

Beberapa pengguna mulai menyebut Wpone sebagai skema investasi bodong yang hanya menguntungkan segelintir orang.

“Kami sudah menunggu berhari-hari, tapi uang kami masih belum bisa ditarik! Mana janji para mentor? Kami ditipu mentah-mentah!” tulis salah satu pengguna di grup WhatsApp.

“Kalau sampai besok tidak ada kepastian, kami akan geruduk sekretariat Wpone di Kabupaten Landak! Jangan coba-coba kabur, mentor-mentor harus bertanggung jawab!” ujar warga lainnya yang geram.

Beberapa warga bahkan sudah mulai mengancam akan melaporkan kasus ini ke pihak berwajib jika dalam waktu dekat tidak ada solusi jelas.

“Kami tidak akan tinggal diam! Kalau ini benar-benar penipuan, kami siap tempuh jalur hukum! Jangan sampai kasus ini dibiarkan begitu saja!” ujar seorang pengguna yang mengaku telah menginvestasikan puluhan juta rupiah ke Wpone.

Situasi semakin panas, dan nasib Wpone di Kabupaten Landak kini di ujung tanduk. Akankah ada kejelasan dari pihak Wpone? Atau justru ini awal dari kehancuran aplikasi yang pernah dijanjikan sebagai solusi finansial bagi masyarakat? Pantau terus perkembangan kasus ini! (Yohanes)

About The Author